16.07
2021
Indonesia Kaya Nikel, Siap Produksi Baterai Mobil Listrik
Image by RAEng_Publications from Pixabay

Indonesia Kaya Nikel, Siap Produksi Baterai Mobil Listrik

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan Indonesia sangat siap menjadi produsen baterai kendaraan listrik. Hal ini mengacu ketersediaan berlimpah nikel, material inti pembuatan baterai, yang merupakan salah satu komponen termahal di kendaraan listrik.

Menurut Agus Indonesia memiliki sumber daya alam yang cukup untuk itu, bahkan dia bilang Indonesia adalah negara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.

"Ini didukung kemampuan Indonesia dalam menyiapkan sumber daya cadangan nikel terbesar di dunia," kata Agus di seminar online Investor Daily Summit 2021, Rabu (14/7).

Saat ini permintaan kendaraan listrik terus meningkat dan diperkirakan tumbuh sekitar 55 juta unit di dunia pada 2040. Sejalan itu kebutuhan baterai lithium juga meningkat yang diramalkan akan ada kapasitas lebih dari 500 GWh untuk kendaraan listrik pada 2030.

Ia mengatakan dari sana terlihat permintaan baterai akan semakin besar, begitu pula dengan bahan baku pembuatannya. Dari situlah Indonesia dianggap berpeluang menjadi pemain industri besar.

"Melalui program ini baterai akan jadi komponen paling berharga yang mewakili 35 persen dari biaya pembuatan EV," katanya.

"Dan meningkatnya penggunaan baterai juga mendorong permintaan bahan bakunya, ada nikel, kobalt, hingga mangan. Dan pemilik sumber baku baterai akan memegang peranan penting untuk ekosistem pengembangan EV," kata Agus.

Agus menambahkan saat ini juga sudah ada sembilan perusahaan di Indonesia yang berkonsentrasi terhadap industri kendaraan listrik, empat di antaranya adalah produsen baterai dan lima pemasok bahan baku.

"Dengan demikian Indonesia mampu mendukung rantai pasokan baterai mulai bahan baku, kilang, manufaktur perakitan dan manufaktur EV, hingga daur ulang," kata Agus.

4 produsen baterai:

ABC Everbright

International Chemical Industry

Panasonic Gobel

Energizer

 

5 pemasok bahan baku baterai:

Huayue Nickel Cobalt

- Pure Ni: 60 ribu ton per tahun

- Pure Co: 7.800 ton per tahun

 

QMB New Energy Material

- Pure Ni 50 ribu ton per tahun

- Pur Co 4 ribu ton per tahun

 

Weda Bay Nickel

- NiCo Hydroxide 60 ribu ton per tahun

- FeNi 120 ribu ton per tahun

- FeCr 300 ribu ton per tahun

 

Halmahera Persada Lygend

- MHP (Mixed Hydroxide Precipitate)

- Pure Ni 37 ribu ton per tahun

- Pur Co 4 ribu ton per tahun

 

Smelter Nikel Indonesia

- MHP (Mixed Hydroxide Precipitate) 76.500 ton per tahun

Sumber : CNN Indonesia