08.08
2021
Konsumsi Bijih Nikel Domestik Melonjak Menjadi 250 Juta Ton Pada 2024
Photo by Waldemar Brandt on Unsplash

Konsumsi Bijih Nikel Domestik Melonjak Menjadi 250 Juta Ton Pada 2024

Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) memproyeksikan konsumsi bijih nikel dalam negeri akan melonjak menjadi sekitar 250 juta ton pada 2024 dari sekitar 80 juta ton pada tahun ini karena lebih banyak smelter dan pabrik hilir akan selesai.

Sekretaris Jenderal APNI Meidy Katrin Lengkey, mengutip data Kementerian Penanaman Modal/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), mengatakan total 96 pabrik hilir berbasis nikel termasuk smelter dan pabrik stainless steel diproyeksikan akan beroperasi di Indonesia pada 2024.

“Dengan 96 perusahaan ini, kami memperkirakan permintaan bijih nikel akan mencapai 250 juta ton pada 2024,” kata Meidy dalam wawancara dengan Petromindo.com belum lama ini.

Dia menambahkan, jumlah pabrik hilir berbasis nikel akan terus bertambah karena proyek-proyek baru yang diusulkan saat ini sedang dalam proses mendapatkan izin dari BKPM.

Pemerintah Indonesia telah mendorong pengembangan industri hilir nikel untuk menghasilkan nilai tambah yang lebih besar dari cadangan nikel negara yang besar dan untuk mewujudkan ambisinya menjadikan Indonesia sebagai pemain utama industri baterai EV.

Sumber : Petromindo