12.09
2021
Nuklir Akan Menjadi Potensi Pengganti Energi Berbasis Batubara
Photo by Nicolas HIPPERT on Unsplash

Nuklir Akan Menjadi Potensi Pengganti Energi Berbasis Batubara

Tenaga nuklir dinilai bisa menjadi sumber energi potensial pengganti sumber energi berbasis fosil. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Ridwan Djamaluddin mengatakan, energi nuklir akan menjadi energi murah. Selain itu, ketersediaan bahan bakunya juga cukup banyak di dalam negeri.

“(Energi nuklir) akan menjadi potensi pengganti energi berbasis batubara atau energi berbasis fosil yang saat ini dikampanyekan untuk dikurangi atau nilai dikurangi, sehingga di masa depan jika kita tidak lagi akan menggunakan energi berbasis fosil maka nuklir adalah salah satu opsi yang potensial bagi Indonesia,” ujar Ridwan dalam sesi webinar pada Jumat (10/9) malam.

Seperti diketahui, sebelumnya PLN sempat mengungkapkan komitmen jangka panjang untuk mencapai carbon neutral pada 2060. Satu-satunya caranya adalah dengan mempensiunkan atau mengganti pembangkit listrik fosil yang sudah tua dengan energi baru terbarukan (EBT). 

Kepala Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir (PTBGN), Yarianto Sugeng Budi Susilo mengatakan, BATAN telah mengembangkan teknologi penambangan dan pengolahan bijih uranium di Kalan. Hal ini bisa menjadi modal bilamana Indonesia ingin mulai memanfaatkan nuklir sebagai sumber energi kelak. Di sisi lain, Indonesia juga telah memiliki  potensi uranium dan thorium di Indonesia, namun masih perlu dilakukan penguatan eksplorasi.

Berdasarkan estimasi terakhir Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir (PTBGN),  sumber daya uranium di Indonesia berjumlah 89.483 ton, sementara sumber daya thorium berjumlah 143.234 ton.

“Mungkin perlu peningkatan status cadangan terbukti dan kesiapan teknologi proses pengolahan Uranium dan Thorium, kesiapan badan usaha, keputusan go nuklir serta mungkin adanya regulasi yang mungkin masih belum harmoni, dan ini saya kira juga perlu sampai ke turunan  yang implementatif di bawahnya,” ujar Yarianto dalam sesi acara yang sama.

Wakil Rektor Universitas Bhayangkara, Diah Ayu yang hadir sebagai penanggap mengatakan, sumber daya energi fosil RI sudah mulai berkurang. Di tengah kondisi yang demikian, pemanfaatan mineral sebagai sumber energi bisa menjadi pilihan.

“Kita sendiri sudah mulai  mengalami depresiasi atau pengurangan energi fosil yang menyebabkan kita menjadi negara importir yang cukup membutuhkan biaya cukup besar, kenapa kita tidak mencoba memanfaatkan mineral sebagai sumber energi?” tutur Diah.

Sumber : Kontan